DIKSIMERDEKA.COM, DEN HAAG, BELANDA – Indonesia melalui KBRI Den Haag selaku ketua ASEAN Committee in the Hague (ACTH) telah selenggarakan seminar daring bertajuk “COVID-19 Pandemic Mitigation in ASEAN: Lessons Learned and Potential Cooperation with The Netherlands and the European Union” (10/07/2020).

Seminar tersebut merupakan wadah untuk berbagi pengalaman negara-negara ASEAN dan Belanda dalam menghadapi COVID-19.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Den Haag, Fikry Cassidy, menyampaikan bahwa webinar ini diselenggarakan untuk berbagi pengalaman mitigasi pandemi Covid-19 di ASEAN dan Belanda, mengeksplorasi area kerja sama antara negara anggota ASEAN dan Belanda secara khusus dan Uni Eropa secara umum, serta mendiskusikan dampak pandemi dari perspektif gender dan kemanusiaan.

Baca juga :  Ke Aceh, Presiden Akan Resmikan Ruas Tol Pertama dan Beri Arahan Penanganan Covid-19 Terintegrasi

Disamping itu, seminar tersebut juga berhasil mengidentifikasikan potensi kerja sama antara ASEAN dan Belanda/Uni Eropa dalam menghadapi COVID-19, diantaranya penguatan infrastruktur digital, pengembangan dan distribusi vaksin, pengelolaan air dan sanitasi dan lain-lain.

Baca juga :  Uji Mobile Lab BSL-2, Menristek Hargai Dukungan Swasta dan BUMN dalam Inovasi Penanggulangan Covid-19

Seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara seperti Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Masyarakat Sosial Budaya ASEAN, Penasihat Khusus Perdana Menteri Malaysia untuk Kesehatan Publik, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Duta Besar Thailand dan Filipina untuk Kerajaan Belanda, serta wakil-wakil dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri Viet Nam, Kementerian Luar Negeri Belanda, Institut Kesehatan dan Lingkungan Belanda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Manajemen Bencana Muhamadiyah.

Baca juga :  Menko PMK: Presiden Ingin ‘Rapid Test’ Dioptimalkan Sesuai Standar WHO

Tidak kurang dari 250 peserta terdaftar dari kalangan mahasiswa, akademisi, pejabat pemerintah, korsa diplomatik berkedudukan di Belanda, masyarakat madani, tenaga kesehatan, think tank serta masyarakat umum dari negara-negara anggota ASEAN dan Belanda ikut menghadiri seminar tersebut. (Rls/Gun)