Penanganan Masalah Limbah Domestik, Gus Ari: Perlu Dukungan dan Kesadaran Masyarakat
DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR, BALI – Keberhasilan dalam menjaga lingkungan bebas dari masalah limbah domestik (rumah tangga) tidak bisa lepas dari peran serta dan kesadaran masyarakat yang disiplin dan tertib dalam membuang limbah, khususnya melalui fasilitas instalasi pengelolaan air limbah, Denpasar Sewerage Development Project (DSDP).
Sejauh ini layanan instalasi perpipaan DSDP ini telah menjangkau wilayah Kota Denpasar dan Badung Selatan, Kuta, Legian dan Seminyak yang notabene adalah wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Bali. Sementara wilayah lainnya, sejauh ini masih dilayani dengan jasa truk tangki sedot WC (septik tank).
Warga masyarakat yang belum terjangkau atau terlayani dengan instalasi perpipaan DSDP ini, secara berkala menyewa jasa sedot WC teraebut pada pihak-pihak yang menyediakan jasa truk tangki pengangkut limbah tinja untuk dibuang di DSDP yang berada di wilayah Suwung, Pemogan, Denpasar Selatan.
Instalasi perpipaan ini pun, meski efektif dan efisien, namun tidak luput dari kendala dan masalah. Masalah yang sering dihadapi oleh pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Limbah, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPR KP) Provinsi Bali ini lebih pada masalah dari perilaku warga/ pelanggan.
Masalah yang dimaksud tersebut yakni, seringnya terjadi penumpukan sampah yang menyumbat mesin-mesin pompa sistem perpipaan DSDP ini. Sampah-sampah ini berasal dari warga, baik yang sengaja maupun tidak, membuang sampah ke dalam sistem perpipaan DSDP ini, baik itu tissue, pembalut, puntung rokok, dan lainnya.
Mesin pompa yang tersumbat sampah-sampah tersebut jadi mati dan jika mesin pompa ini mati maka sistem akan terganggu, manhole (lubang penampungan sementara) akibatnya menjadi penuh, dan akhirnya meluap, luber ke jalanan. Inilah yang sering dikeluhkan warga masyarakat, yang membuat tim monev (monitor dan evalusi) UPTD harus ekstra waspada setiap saat. Terlebih dimusim hujan seperti saat ini.
Demikian dipaparkan oleh Kepala UPTD Pengelolaan Air Limbah, Dinas PUPR KP Prov. Bali, IBP Ari Chandana, saat ditemui di ruang kerjanya, pada Rabu, 8 Januari 2020. “Yang menjadi kendala paling sering dihadapi tim kami di lapangan selama ini adalah mesin pompa yang rusak karena tersumbat sampah,” ungkapnya.
“Oleh karena itu kami selalu menghimbau dan mengedukasi masyarakat, agar tidak membuang sampah apapun ke dalam sistem perpipaan DSDP ini. Terlebih di musim hujan seperti saat ini. Karena jika mesin pompa mati, rusak karena tersumbat sampah maka akan meluap. Jadi kami tim, harus ekstra waspada,” paparnya.
Lebih lanjut, Gus Ari panggilan akrabnya, mengatakan kerja timnya dalam menjaga dan mengelola air limbah domestik masyarakat sering kali tidak dirasakan keberadaanya di balik kondisi lingkungan yang bebas dari pencemaran limbah domestik. Tapi sebaliknya jika terjadi masalah dengan air limbah domestik itu maka pihaknyalah yang paling pertama disorot.
Untuk itu Gus Ari mengajak dan menghimbau seluruh masyarakat agar menjadi kesadaran dan tanggung jawab bersama, menjaga lingkungan, bebas dari masalah pencemaran limbah agar kualitas lingkungan kita dapat tetap terjaga, dan bahkan semakin baik lagi.
“Menjaga lingkungan bebas dari masalah limbah tidak mungkin dapat kami lakukan sendiri. Sangat dibutuhkan peran serta dan kesadaran disiplin masyarakat kita,” tandasnya.
Sejauh ini, ada 15.258 rumah tangga dan usaha yang tersambung dalam sistem perpipaan DSDP ini. Dari jumlah tersebut, 13 ribunya adalah rumah tangga, sisanya usaha (hotel dan restoran). Bagi rumah tangga yang ingin mengajukan instalasi sistem ini dapat menghubungi Kantor UPTD Pengelolaan Air Limbah yang ada di Jalan Melati, No. 16 Denpasar. Atau dapat menghubungi line telefon di 0361 2259 96/ 0811 3945 40. (Ad)
Tinggalkan Balasan