DIKSIMERDEKA.COM, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F. Ismail mengatakan untuk mendukung kebijakan Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam Nawa Cita pertama dan Nawa Cita Kedua dan Indonesia lebih maju lagi dibutuhkan partisipasi dan dukungan semua pihak, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, menurutnya dibutuhkan dukungan masyarakat konstruksi Indonesia.

Yakub menyatakan peran serta tersebut dapat dilakukan dengan mengangkat tokoh masyarakat konstruksi Indonesia yang ahli menjadi salah satu Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dan, Yakub melihat salah satu tokoh dunia konstruksi Indonesia yang tepat untuk itu yakni Bachtiar R. Ujung.

Baca juga :  Nilai Permen PUPR Kerdilkan Peran Masyarakat Konstruksi, 16 Ketua LPJK se-Indonesia Sepakat Uji Materi

“Bachtiar R. Ujung adalah Figur yang sudah sangat dikenal di kalangan Industri serta masyarakat konstruksi tanah air tersebut saya kira ia tepat membantu Presiden khususnya dalam pembangunan konstruksi dan infrastruktur,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (4/12).

Baca juga :  Nilai Permen PUPR Kerdilkan Peran Masyarakat Konstruksi, 16 Ketua LPJK se-Indonesia Sepakat Uji Materi

Yakub lebih lanjut mengatakan dirinya mengenal Bachtiar cukup baik. Selama ini, terangnya Bachtiar aktif di berbagai organisasi dari tahun 1968 sampai saat ini, menjadikan Bachtiar R. Ujung seperti perpustakaan berjalan mengenai industri konstruksi Nasional dan Global.

Yakub mengatakan dengan adanya ahli konstruksi yang menjadi ‘pembisik’ Presiden, ia menilai kedepannya jalannya pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih baik sehingga kebijakan pembangunan konstruksi dan infrastruktur dapat dirasakan oleh segenap rakyat indonesia.

Baca juga :  Nilai Permen PUPR Kerdilkan Peran Masyarakat Konstruksi, 16 Ketua LPJK se-Indonesia Sepakat Uji Materi

“Ke depan melalui lembaga Kepresidenan yaitu Wantimpres kiranya jika diberikan kepercayaan dirinya (Bachtiar – red) siap untuk berkontribusi memberikan masukan ide, pendapat dan hal-hal yang perlu untuk menjadi pertimbangan kepada Presiden dalam mensukseskan program pembangunan konstruksi dan infrastruktur di negara kesatuan republik indonesia,” ujarnya. (*/dk)