DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR-BALI – Misi berlari dengan jarak tempuh ratusan kilometer Serka Dewa Gede Astawa dimulai, Selasa 2 Oktober 2019 sore. Start dari Makodam IX/Udayana, ‘Pelari Dewa’, julukan bagi Serka Dewa Gede Astawa bersama ratusan pelari pengiringnya, dilepas oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Dalam misi yang bertajuk “Run for Bali”, atlet lari andalan Kodam IX/Udayana ini akan berlari selama 5 hari dengan jarak tempuh 375 km mengelilingi Pulau Bali. Misi berlari dengan jarak tempuh ratusan kilometer ini sendiri merupakan tantangan baru bagi Serka Dewa Gede Astawa.

Serka Dewa Gede Astawa (Foto: diksimerdeka.com)

Berlari dengan jarak tempuh terjauh, yang sebelumnya pernah ia taklukan yakni sejauh 74 km dalam lomba lari marathon di ajang “Riau Merdeka Run”, pada Sabtu, 17 Agustus 2019 lalu. Dalam ajang ini Serka Dewa Gede berhasil menyabet juara satu mengalahkan 64 pelari lainnya.

Meski bukan ajang kompetisi, dalam lari “Run for Bali” ini Serka Dewa tetap melakukan persiapan yang serius. Berbagai persiapan fisik dan mental telah ia lakukan. Bahkan, Pangdam Benny Susianto pun dalam beberapa kesempatan selalu memberikan dorongan motivasi dan semangat kepadanya.

“Persiapan yang saya lakukan kurang lebih satu bulan. Persiapan fisik, mental dan makanan-makanan yang menunjang stamina dan daya tahan. Ini juga menjadi ajang latihan saya untuk mempersiapkan diri mengikuti kompetisi-kompetisi lari dengan jarak ratusan kilometer,” ujarnya sesaat sebelum start.

Pemberangkatan Run for Bali oleh Pangdam IX/Udayana dan Wakil Gubernur Bali (Foto: diksimerdeka.com)

Serka Dewa sendiri merupakan Babinsa di kesatuan Koramil 1626-04/Kintamani, Kodim 1626/Bangli. Ia merupakan atlet lari tempaan alam. Sehari-hari ia terbiasa berlari naik turun bukit di Kintamani. Pangdam mengatakam kemampuan berlari yang dimiliki oleh Serka Dewa adalah anugrah, yang jarang dimiliki orang.

”Kemampuan Dewa Gede ini tidak dimiliki oleh setiap orang, pelihara ini dengan baik dan pasti menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bali”, ujar Pangdam mengapresiasi kemampuan Serka Dewa, saat memberi sambutan sesaat sebelum pemberangkatan lari tersebut.

Penyelenggaraan “Run for Bali” ini sendiri terang Pangdam lebih lanjut, rangkaian dari peringatan HUT ke-74 TNI. Selain karena memiliki atlet lari, event ini diselenggarakan juga dengan maksud untuk mengkampanyekan budaya hidup sehat dan juga memasyarakatkan olahraga lari.

Sementara itu, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada kesempatan yang sama mengatakan sangat mengapresiasi “Run for Bali” yang diselenggarakan oleh Kodam IX/Udayana ini.

Seperti pepatah “Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui”, menurut Wagub event “Run for Bali” ini akan memberikan multi effect yang positif. Pertama mengkampanyekan hidup sehat dengan olahraga, memasyarakatkan olahraga lari, memperkuat rasa nasionalisme, dan juga mengkampanyekan pariwisata Bali.

“Saya melihat dari berbagai perspektif. Yang pertama saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Pangdam IX/Udayana untuk menyelenggarakan “Run for Bali” ini. Event ini tentu akan menyampaikan pesan tersendiri, bahwa Bali solid, Bali Bersatu dengan mengibarkan Bendera Merah putih sepanjang jalan.”

“Tentu itu akan, menyampaikan pesan yang menggugah kembali semangat nasionalisme masyarakat kita. Selanjutnya tidak terlepas dari dunia pariwisata, melalui pemberitaan-pemberitaan, media sosial, tentu ini akan memberi manfaat bagi pariwisata kita,” paparnya.

Selanjutnya Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., saat ditemui di lokasi titik start pemberangkatan lari mengatakan, bahwa “Run For Bali” yang di gelar Kodam IX/Udayana ini, sebagai pelari utama adalah Serka I Dewa Gede Astawa, diiringi ratusan pelari dari berbagai unsur.

Adapun route yang ditempuh terbagi menjadi 8 etape, yaitu dimulai dari titik start bertempat depan Makodam IX/Udayana menuju arah Kabupaten Gianyar, selanjutnya ke Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan kembali ke Kota Denpasar sampai finish di depan Lapangan Puputan Bajra Sandhi Niti Mandala Renon Denpasar, demikian jelas Kapendam. (adhy)