DIKSIMERDEKA.COM, DENPASAR-BALI – Dalam era revolusi industri 4.0, semua aspek kehidupan masyarakat dunia tidak akan luput dari dampak perkembangan teknologi informasi, semuanya akan mengarah pada digitalisasi dan otomatisasi, tak terkecuali aspek lapangan usaha ekonomi masyarakat, khusunya di bidang pariwisata.

Oleh karena itu, kondisi ini pun menjadi perhatian dari semua pihak yang berkepentingan dengan keberlangsungan dunia pariwisata, termasuk salah satunya pihak kampus dan para akademisinya.

Salah satunya yakni yang dilakukan oleh Universitas Udayana (Unud) Bali, merespon tantangan terbaru yang dihadapi oleh dunia pariwisata Indonesia, khususnya di Bali dengan menggelar konferensi pariwisata internasional yang bernama International Tourism Conference (ITC), tanggal 26-27 September 2019.

Konferensi ini, menurut Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) merupakan bentuk respon dari Pusat Unggulan Pariwisata yang dimiliki oleh Universitas Udayana dalam menghadapi tantangan pariwisata Bali di era revolusi industri 4.0.

“Jadi banyak hal tentang Kepariwisataan yang perlu ditingkatkan pengelolaannya agar sesuai dengan era digital, era revolusi industri 4.0 ini, yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan Big Data,” paparnya, saat ditemui usai acara pembukaan, di gedung Fak. Kedokteran, Unud, Jl. Sudirman, Denpasar.

“Yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pengelolaan Kepariwisataan baik di Bali maupun di tingkat Nasional,” imbuhnya.

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) (Foto: diksimerdeka.com)

Sementara itu, Direktur Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana, Dr. Agung Suryawan Wiranatha mengatakan kegiatan The 3rd International Tourism Conference (ITC) ini merupakan konferensi Kepariwisataan yang rutin diselenggarakan atau setidaknya diupayakan diselenggarakan setiap satu tahun sekali.

“Ini merupakan bentuk implementasi Kepariwisataan, yang kita miliki di Universitas Udayana. Yang menyelenggarakan ini adalah dari pusat penelitiannya, yang bernama Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana,” ujarnya.

Dr. Agung Suryawan Wiranatha

Penyelenggaraan ITC kali ini, tutur Agung Suryawan lebih lanjut, merupakan penyelenggaraan tahun ke tiga. Di tahun ketiga ini, ITC coba melihat arah trend perkembangan industri pariwisata di era industri 4.0 ini.

“Dengan tema industri 4.0 ini kita mencoba menarik perhatian para peneliti, para penulis agar dapat mendalami seperti apa trend perkembangan industri pariwisata dan tantangan, hambatan dan permasalah apa yang kira-kira dihadapi kemudian bagaimana ide-ide solusi penyelesaiannya,” paparnya.

Adapun para pembicara yang hadir dalam konferensi ini yaitu Prof. Rhenald Kasali yang terkenal dengan teori “Disruption”-nya,  sekaligus sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Dua pembicara asing, Mr. Yasir Riaz dan Prof. Bill Carter dari University of the Sunshine Coast-Australia. Dari perwakilan Gojek Indonesia rencananya juga akan hadir sebagai pembicara, dan tentunya juga dari perwakilan Kementerian Pariwisata. (adhy)