DIKSIMERDEKA.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin), hari ini, Jumat (16/8/2019), sedang menggelar Southeast Asia Youth Training Camp-Air Rifle.

Kegiatan yang berlokasi di Lapangan Tembak Senayan ini dijadwalkan akan berlangsung selama kurang lebih seminggu yakni 15-22 Agustus 2019.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB Perbakin, Joni Supriyatno, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu dari 3 rangkaian agenda kejuaraan internasional.

Ketiga rangkaian agenda kejuaraan Internasional itu terdiri dari Southeast Asia Youth Training Camp-Air Rifle, 1st Indonesia Shooting Championship Open Tournament dan 43 Shouteast Asia Shooting.

Kepala Staf Umum Mabes TNI Letnan Jenderal TNI itu juga menjelaskan, di antara ketiga ajang kejuaraan internasional itu, Indonesia sendiri sudah memiliki sejumlah target.

Untuk Southeast Asia Youth Training Camp-Air Rifle yang kini tengah berlangsung, kata dia, Indonesia memasang target bagaimana mempersiapkan para atlet-atlet terbaik kita untuk tampil lebih baik di ajang kejuaraan internasional ke depan.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan pada atlet-atlet kita. Jadi kita sudah harus mempersiapkan atlet kita berlapis-lapis, lapis 1, lapis 2, lapis 3, dan seterusnya,” kata Siswanto di sela berlangsungnya acara, di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (16/8).

Lebih lanjut, kata Joni, kegiatan ini memang bukan ajang pertandingan melainkan hanya latihan.

“Jadi ini bukan pertandingan, Ini hanyalah latihan intensif untuk Youth. Youth sendiri termasuk peserta yang berumur 15 sampai 18 tahun,” terang Ketua PB Perbakin.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini mulai dari Myanmar, Singapura, Malaysia, Tajikistan, Timor Leste, Korea, Sri Lanka.

Sementara itu, menurut Ketua Harian PB Perbakin Siswanto, sejumlah negara di ASEAN diundang untuk terlibat dalam kegiatan tahunan ini. Hanya saja ada beberapa negara yang tidak memiliki atlet penembak dalam kategori Youth.

“Jadi setiap negara di kawasan ASEAN mestinya memgikuti kegiatan rutinan (tahunan) ini, tapi yang punya atlit Youth itu hanya beberapa negara. Akhirnya kekosongan itu mau diisi beberapa negara, Korea mau ngisi, Tajikistan mau ngisi,” ungkapnya.

“Jadi luar biasa keinginan dan antusias mereka mengikuti kejuaraan ini,” katanya menyambungkan.

Southeast Asia Youth Training Camp-Air Rifle sendiri diikuti oleh 9 negara plus Indonesia. Masing-masing hanya dibatasi 2 peserta plus 1 pelatih.

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun di tingkat Asia, namun di Indonesia ini baru yang pertama kali digelar.

Untuk itu, Siswanto menambahkan, semoga kegiatan ini mampu melahirkan para atlet-atlet terbaik kita khususnya di bidang olahraga penembak. (*/imo-indonesia)