Solo Exhibition “Nyegara Jiwa”, Michael Parilingan: Politik Kekanak-kanakan
DIKSIMERDEKA.COM, BALI – Yan Michael Parilingan, seorang pelukis profesional kelahiran Jakarta itu menggelar pameran lukisan kedua kalinya di Bali. Pameran lukisan itu digelar di The Sakaya Luxury Villas & Spa, Jl. Dewi Sri No.101, Kuta, B, Bali (1/8). Dalam pamerannya, Michael menampilkan 15 karyanya tahun ini.
Pameran yang bertajuk “Nyegara Jiwa” itu merupakan ekspresi dari hasil pendalamannya terhadap spiritual. Nyegara Jiwa diartikan sebagai peleburan hal-hal yang buruk untuk menuju yang lebih baik.
“Nyegara jiwa. Peleburan semua hal yang buruk menjadi hal-hal yang baik, semoga menjadi baik. Ini peleburan dari jiwa saya yang dulu nya mungkin kurang baik untuk menjadi yang lebih baik” ungkapnya.
“Objeknya rata-rata umumnya di ranah spiritual, karena saya sedang mendalami spiritual,” imbuhnya.
Tak hanya seputar spiritual saja, salah satu karya Michael juga menggambarkan perasaan nya terkait fenomena politik yang terjadi belakangan ini. Hal ini berkaitan erat dalam menyongsong hari kemerdekaan RI ke-74. “Karya Him #1 tentang fenomena politik kemarin (pilpres, -red),” pungkasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan tentang situasi politik akhir-akhir ini yang tampak seperti arena pertarungan anak-anak dengan semua ciri khasnya dan tidak menampilkan politik yang elegan layaknya orang dewasa. “Seperti arena perkelahian anak-anak gitu. Saling ini ,saling itu, abis itu maaf maafan, baikan lagi,” terangnya.
“Padahal masyarakat tu udah berantem semua , padahal yang mau jadi pemimpin ini anak kecil ini dua duanya , bukan orang dewasa kalau menurut saya,” imbuhnya.
Seniman pelukis selalu menggambarkan ide-ide, perasaan dan pandangannya terhadap fenomena spiritual, alam, dan atau sosial. Untuk itu, setiap pelukis membutuhkan ciri khas dan sudut pandang yang berbeda dalam berkarya sehingga menghasilkan karya yang baru dan memiliki nilai seni yang tinggi. Hal ini disampaikan oleh Eddy Soetriyono, kurator dan art lover yang juga berkesempatan hadir dalam pameran itu.
“Ide-ide apa, pembaharuan apa yang diberikan itu penting. Tetapi sudah berani mengadakan pameran seperti ini saja sudah hebat, “pungkasnya. (rs/gama)
Tinggalkan Balasan